GRESIK – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), kembali bergerak menyumbangkan kontribusinya ke masyarakat luar. Kali ini, guna mempromosikan potensi Desa Gapurosukolilo, Gresik, tim Abmas ITS membantu meningkatkan citra desa melalui perancangan strategi branding yang representatif.
Selaku Ketua Proyek Abmas, Putri Dwitasari ST MDs pada Selasa (20/7/2022) menuturkan, meski berlokasi di kawasan makam Wali Songo, Sunan Maulana Malik Ibrahim, sayangnya Desa Gapurosukolilo ini tidak begitu dikenal oleh banyak orang. Ditambah, masyarakat desa juga belum memiliki kesadaran terhadap banyaknya kekayaan wisata yang ada di Desa Gapurosukolilo. “Padahal, lokasinya yang strategis di lingkup cagar budaya dan destinasi wisata ini memiliki potensi besar bagi wisatawan untuk berkunjung, ” ujar dosen Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) ini.
Para dosen dari Tim Abmas ITS yang menggarap proyek strategi branding Desa Gapurosukolilo, Gresik
Para mahasiswa anggota Tim Abmas ITS yang menggarap proyek strategi branding Desa Gapurosukolilo, Gresik
Jika potensi yang ada pada desa tersebut dapat dimaksimalkan, lanjut Putri, maka dapat membantu pertumbuhan ekonomi, serta masyarakat akan mendapat kesempatan kerja yang layak, produktif, juga menyeluruh. “Hal ini selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh desa ini serta mewujudkan misi dari Sustainable Developement Goals (SDGs) nomor 8, ” terangnya.
Oleh karena itu, menurut Putri, diperlukan sebuah branding yang kuat dan membekas agar dapat merepresentasikan desa ini. Identitas yang jelas juga konsisten nantinya dapat terus diingat serta menimbulkan rasa percaya konsumen atau pengunjung. “Tentunya hal ini juga dapat memudahkan promosi dan pemasaran dari Desa Gapurosukolilo sendiri, ” ungkapnya.
Baca juga:
Kodim 0829 Himbau Masyarakat Jalankan Prokes
|
Desain banner rancangan tim Abmas ITS untuk branding Desa Gapurosukolilo, Gresik
Tim Abmas yang dipimpin Putri ini beranggotakan Ari Dwi Krisbianto ST MDs dan Hertina Susandari ST MT (dosen Departemen Desain Produk Industri), serta lima mahasiswa DKV. Tim ini merasa, Desa Gapurosukolilo belum memiliki strategi branding yang terintegrasi untuk menjangkau target segmen.
Desain petunjuk kawasan Desa Gapurosukolilo, Gresik yang dirancang oleh tim Abmas ITS
Ditambah, desa yang dikepalai oleh Hasan Hasym Al Habsyi ini belum memiliki media digital untuk mempromosikan potensi wisatanya. “Maka dari itu, tim Abmas kami mengusung beberapa strategi dan usulan untuk membangun citra dari desa tersebut, ” tutur mantan Kasubunit Promosi dan Citra Institusi ITS ini.
Sistem branding yang diterapkan oleh tim Abmas tersebut menggunakan metode pengumpulan data melalui studi literatur, studi kompetitor, observasi, serta wawancara dengan perangkat desa setempat. Diskusi terkait perancangan branding ini turut mengundang tokoh masyarakat yang menjabat sebagai Ketua Yayasan Makam Sunan Malik Ibrahim, Dr Taufiq Harris MPd.
Mock up desain gerbang Desa Gapurosukolilo, Gresik rancangan tim Abmas ITS
Putri mengatakan, masyarakat Desa Gapurosukolilo sangat menyambut baik proyek abmas ini. Diskusi yang dilakukan dengan kepala dan sekretaris desa juga berlangsung sangat koorperatif. Luaran yang dihasilkan dari diskusi terkait usulan rancangan branding di desa ini di antaranya, identitas visual Desa Gapurosukolilo, desain Sign System desa, media cetak berupa Graphic Standart Manual (GSM), dan banner serta umbul-umbul. “Selain itu, ada promosi desa melalui Television Commercial (TVC) yang masih dalam tahap editing, ” ucapnya.
Mock up implementasi identificational sign Desa Gapurosukolilo, Gresik rancangan tim Abmas ITS
Lebih lanjut, jelas Putri, nantinya promosi potensi desa yang digarap mulai bulan Juni 2022 hingga saat ini akan dilanjutkan untuk mewujudkan citra Desa Gapurosukolilo yang baru. Harapannya, branding ini akan membuahkan kepercayaan dari wisatawan untuk merasakan potensi wisata Desa Gapurosukolilo. “Diharapkan perencanaan strategi ini dapat berdampak bagi pembangunan desa dan produk turunannya di bidang ekonomi, pariwisata, budaya, dan lain-lain, ” pungkasnya. (HUMAS ITS)
Reporter: Fatima Az Zahra