KOTA MALANG - Warga Kota Malang kembali menghadiri pelaksanaan Salat Idul Adha 1443 Hijriah di Lingkungan Kampus Universitas Brawijaya (UB). Dalam rangka, memperingati Hari raya Idul Adha atau biasa disebut “Idul Kurban” yang jatuh pada 10 Dzulhijah.
Sholat Idul Adha dilakukan bersamaan dengan jajaran sivitas akademika UB. Perlu diketahui, kegiatan ini menjadi acara dengan peserta terbesar setelah pemulihan aktivitas kampus sejak pandemi Covid-19.
Sebanyak 5000 warga Kota Malang memenuhi lapangan rektorat UB. Mulai dari mahasiswa, alumni UB, masyarakat sekitar maupun jajaran tenaga kependidikan dan dosen. Kegiatan Salat Idul Adha juga dihadiri oleh Rektor UB, Prof. Widodo, SSi, MSi, PhD yang didampingi jajaran pimpinan universitas, fakultas dan lembaga.
Selain itu, Hari Raya Idul Adha menjadi salah satu momen terbesar bagi umat muslim. Juga, sebuah momen bersejarah dimana Islam mengajarkan bagaimana bentuk kepatuhan manusia terhadap Allah melalui riwayat kisah Nabi Ibrahim, Siti Hajar serta putranya Nabi Ismail. Dua keutamaan Idul Adha dalam kisah tersebut diwujudkan dalam panggilan ibadah haji dan berkurban bagi setiap individu yang mampu menjalankannya.
Dengan menjunjung tinggi semangat “Pengorbanan Menuju Arah Perubahan dengan Mentauladani Nabi Ibrahim”.
Dalam kesempatan itu, Dekan Fakultas FPIK, Prof. Dr. Ir. Maftuch MSi sebagai Narasumber Khutbah memaparkan jika peringatan Idul Adha mengandung nilai-nilai pembelajaran secara mendalam. Seperti, menyiratkan tiga dimensi keilmuan bagi seluruh umat Islam lewat pentingnya keutuhan pondasi berkeluarga sebagai pijakan dasar membangun elemen sosial di masyarakat yang tidak lepas dari hakikat agama.
“Kedua, Idul Adha dapat menumbuhkan rasa kepedulian horizontal terhadap sesama manusia dalam menjalankan perintah Allah melalui pesan berkurban, ” Jelasnya kepada para Jamaah, Minggu (10/7/2022).
Sedangkan yang ketiga adalah harmonisasi kebersamaan berbangsa dan bernegara sebagai cerminan dari pelaksanaan ibadah haji.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Perjalanan kehidupan Nabi Ibrahim mengajarkan apabila gemerlap materi yang terlihat secara fisik tidak dapat mengalahkan substansi sebuah keyakinan tanpa kasat mata.
Dalam Khutbahnya, Maftuch memberikan pesan keteladanan dan keteguhan hati dalam menerima ujian dari Allah. Yaitu. Manusia jangan sampai terperdaya oleh keinginan duniawi, sehingga melupakan segala sesuatu yang menjadi kewajibannya terhadap sang pencipta. Menolak segala bentuk kemunkaran demi menjaga prinsip-prinsip keimanan walaupun dirinya harus menghadapi kekuasaan dan kedzaliman.
Di sisi lain, sebagai bentuk pengabdian dalam menjalankan ibadah kurban, UB telah menyalurkan anggaran sebesar Rp. 280 juta yang dialokasikan dalam bentuk 73 ekor kambing dan tiga ekor sapi dari 32 unit kerja yang berada di dalam kampus. Pengelolaan daging kurban tersebut nantinya akan dibagikan kepada Lembaga, masjid maupun mushola, panti asuhan hingga kepada pegawai UB seperti juru parkir, satpam dan tenaga kebersihan. Dengan demikian, pelaksanaan Salat Idul Adha yang digelar UB berjalan dengan tertib dan lancar. (humas)